LP2M UPN "VETERAN" YOGYAKARTA MEMBERIKAN PEMBEKALAN KKN TEMATIK BENCANA GUNUNG SEMERU

  • Jumat 21 Januari 2022 , 10:33
  • Oleh : Dewi
  • 1839
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA - Komitmen sebagai Kampus Bela Negara dan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam, UPNVY (Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta) melalui LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) melaksanakan Program KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) Bencana Erupsi Gunung Semeru. KKN yang merupakan angkatan ke-77 ini menerjunkan 30 mahasiswa yang berasal dari berbagai prodi (program studi) yang ada di UPNVY.

"Dari 63 mahasiswa yang mendaftar,  setelah dilakukan seleksi, ada 30 yang memenuhi kualifikasi. Mereka akan diberangkatkan dalam 3 gelombang dengan masing-masing 10 mahasiswa," ujar Dr. Hendro Widjanarko, S.E, M.M. selaku Ketua LP2M UPNVY, saat memberikan pembekalan KKNT Bencana Semeru di Kampus Bela Negara UPNVY di Jalan Padjajaran (Ring Road/Lingkar Utara), Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/1/2022).

Senada dengan Pak Hendro, Kepala Pusat (Kapus) KKN dan TTG UPNVY, Ir. Bambang Sugiarto, MT mengungkapkan bahwa melalui Program KKNT Bencana Semeru ini mahasiswa betul-betul menjadi relawan untuk membantu para korban letusan Gunung Semeru.

Pelepasan mahasiswa KKN akan dilaksanakan Rabu 26 Januari 2022 dari Kampus Bela Negara UPNVY menuju Lumajang, Jatim (Jawa Timur).

"KKN dilaksanakan selama 1 bulan penuh. Dalam KKNT Bencana Semeru ini mahasiswa akan diterjunkan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana letusan Gunung Semeru di Jatim," ungkapnya.

Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, MT selaku Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN "Veteran" Yogyakarta  berpesan  kepada mahasiswa supaya dapat memanfaatkan ilmu pengetahuannya untuk kegiatan kemanusaiaan. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat mengkampanyekan prokes dengan baik dan  mematuhi protocol kesehatan selama menajalankan KKN

“Jangan lupa membawa pakaian musim dingin dan membawa pakaian yang  sopan, tidak menyolok, fleksibel digunakan untuk kegiatan lapangan selama KKN,” tambah Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana.