Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta Berikan Beragam Fasilitas Baru Bagi Para Pemustaka

  • Jumat 22 Juli 2022 , 12:40
  • Oleh : Dewi
  • 1470
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – Perpustakaan Yos Sudarso UPN “Veteran” Yogyakarta memberikan beragam fasilitas baru kepada para pengunjungnya. Pengadaan fasilitas ini bertujuan untuk memberikan ruang yang nyaman untuk belajar dan berdiskusi.

Salah satu fasilitas baru yang ditawarkan adalah aplikasi android bernama MLibsys. Aplikasi ini memiliki beragam fitur. Mulai dari pengecekan buku yang tersedia, buku yang dipinjam, menjelajah e-resources, hingga memberikan usulan buku.

“Target yang ingin dicapai perpustakaan adalah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan berdiskusi,” ujar Drs. Nur Ali Amri., MT., Ph.D, selaku Ka UPT Perpustakaan.

Fasilitas baru lain yang diberikan adalah Tas Transparan yang bisa membantu pemustaka untuk membawa masuk barang-barang berharga mereka di ruang perpustakaan. Hal ini mengingat bahwa tas pemustaka yang harus diletakan ke dalam loker.

Perpustakaan juga memberikan pelayanan pemesanan buku secara daring bagi mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta. Mahasiswa hanya perlu mengisi form http://bit.ly/pemesananbukuupnyk lalu staff perpustakaan akan melakukan konfirmasi waktu pengambilan dan ketersediaan buku melalui email pemustaka. Satu hari selanjutnya, buku dapat diambil ataupun bisa menggunakan jasa pesan antar online.

 

Perpustakaan Yos Sudarso sendiri telah mendapatkan akreditasi A dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional RI. Dengan demikian, telah memenuhi standar pengelolaan perpustakaan di perguruan tinggi. Hal ini setelah sebelumnya dilakukan uji terhadap enam instrumen. Mulai dari komponen koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan. Selain itu, komponen penguat yang terdiri dari inovasi/kreativitas, keunikan, prestasi, serta komitmen pimpinan universitas.

Ali menjelaskan jika beragam fasilitas ini masih difokuskan bagi perpustakaan kampus 1. Sedangkan untuk kampus 2, belum ada rencana. Menurut Ali, usaha-usaha perbaikan ini juga bukan tanpa kendala.

“Kendala kami adalah kurangnya pegawai berlatar belakang pustakawan terutama laki-laki dan pegawai IT untuk kelola perpustakaan digital,” tuturnya.

Meski demikian, ia berharap perpustakaan dengan wajah baru ini bisa lebih banyak memberikan manfaat. “Semoga bisa lebih bermanfaat lagi dalam memenuhi kebutuhan literasi dan menciptakan iklim riset akademik bagi civitas akademika,” pungkasnya.