UPN “VETERAN” YOGYAKARTA HIMBAU MAHASISWA KELOLA KEUANGAN DENGAN BAIK UNTUK MERAIH FINANCIAL FREEDOM DI USIA MUDA

  • Selasa 22 Maret 2022 , 09:46
  • Oleh : Dewi
  • 1914
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Investasi UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVYK) menyelenggarakan webinar yang bekerjasama dengan Emtrade, sebuah layanan online edukasi saham pada Sabtu (19/03/22). Webinar ini mengangkat tema “Bagaimana Mengelola Keuangan Yang Baik Untuk Meraih Financial Freedom di Usia Muda”. Acara dilaksanakan secara daring melalui Zoom meeting dengan menghadirkan  pembicara Aulia Akbar, CFP, AEP yang merupakan Financial Planning Coach Emtrade.

Sebagai pembuka, Senopati Phinastiardhi selaku ketua KSM Investasi UPNVYK menjelaskan tujuan diadakannya acara ini. “Mahasiswa sebagai kaum milenial atau generasi Z pasti menginginkan tercapainya financial freedom, tetapi pasti terdapat berbagai tekanan kebutuhan yang semakin meningkat yang jika dibiarkan akan menjadikan sulitnya tercapai financial freedom. Maka dari itu, KSM Investasi UPNVYK bersama dengan Emtrade menyelenggarakan webinar ini agar mahasiswa tau apa yang perlu disiapkan agar semua itu tercapai,” ujar Senopati.

Dalam paparannya, Aulia menyampaikan bahwa terdapat beberapa masalah keuangan umum yang dapat terjadi di masa produktif-tua. Permasalahan tersebut diantaranya adalah gaji yang numpang lewat, hutang, membeli aset dengan modal nekat, tidak memiliki tabungan, dan kerja sampai tua. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perencanaan keuangan merupakan solusi komprehensif sebagai cara untuk mengatasi masalah keuangan yang terjadi di masa produktif-tua. Financial planning (perencanaan keuangan) bukan hanya investasi untuk mencapai tujuan, tetapi sebuah upaya untuk mencapai financial freedom yaitu terebebas dari hutang, terproteksi secara finansial, memiliki pendapatan pasif, dan dapat melakukan apa saja.

Untuk menyusun financial planning ketika ingin berinvestasi, Aulia menerangkan hal yang dapat dilakukan mahasiswa adalah dengan memeriksa kesehatan keuangan kemudian melakukan perencanaan pajak. Investasi sendiri dapat dimaknai sebagai kegiatan membeli aset dengan harapan nilai aset tersebut akan mengalami pertumbuhan di masa depan. Aulia kemudia menyampaikan kata motivasi kepada para peserta. “Apabila memiliki tujuan, maka merdeka finansial sangat mungkin dicapai di usia muda,” ujarnya.

Investasi yang tepat untuk mahasiswa dapat dilakukan dengan 3 cara. Pertama, modal awal fleksibel yaitu dapat menggunakan uang saku yang diberikan orang tua. Kedua, resiko tinggi tidak masalah yaitu tidak masalah berinvestasi dengan resiko tinggi karena kita sebagai mahasiswa masih muda sehingga masih memiliki banyak waktu kedepan. Ketiga, imbal hasil lebih besar dari inflasi.

Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dilakukan, seperti misal melalui saham, logam mulia, surat utang negara, dan reksadana. Masing-masing dari jenis investasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Aulia menyampaikan tips terkait cara berinvestasi secara aman. “Semua investasi ada resiko, kita harus menggunakan uang dingin untuk berinvestasi agar bisa stabil menjalankan investasi,” pungkasnya.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang peserta bertanya mengenai bagaimana cara melihat performa saham baik atau tidak untuk jangka panjang. Aulia menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan bahwa saham merupakan instrumen dengan resiko tinggi, maka kita harus dapat belajar dengan menganalisis sepak terjang investasi saham yang kita tuju, serta bagaimana laporan keuangan dari saham yang kita tuju. Peserta juga bertanya mengenai bagaimana cara meminimalisir kerugian dalam reksadana obligasi campuran. Aulia menjelaskan bahwa obligasi merupakan investasi jangka menengah, maka kita hanya dapat melihat hasilnya dalam 3-5 tahun kedepan. Investasi dalam jangka waktu pendek meskipun terdapat fluktuasi maka itu tidak akan terlalu berpengaruh besar pada apa yang kita investasikan.

Sebagai penutup, Aulia menyampaikan pesan bagi mahasiswa yang ingin mencoba untuk melakukan investasi. “Alokasi aset untuk mahasiswa yang paling baik adalah 70% di saham 20% di pendapatan tetap seperti obligasi dan sebagian kecil lagi di pasar uang. Dengan alokasi aset seperti itu, maka keuntungan yang diperoleh akan sangat berlimpah nantinya. Jika ada kerugian, investor yang masih muda masih punya banyak waktu untuk belajar lagi,” tutupnya.