UPN "VETERAN" YOGYAKARTA PRODUKSI BIOETANOL DENGAN ALAT HIBAH KEMENTERIAN ESDM

  • Selasa 16 Agustus 2022 , 11:00
  • Oleh : Dewi
  • 1715
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman - UPN "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) mendapatkan hibah satu unit alat pengolahan bioetanol dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Alat ini dimanfaatkan UPNVY untuk memproduksi bioetanol dalam skala pilot project.

Rektor UPN "Veteran Yogyakarta", Prof. Dr. M. Irhas Effendi, M.Si menyampaikan terima kasih atas kesediaan dari Kementerian ESDM melakukan alih status penggunaan barang milik negara (BMN) kepada UPN “Veteran” Yogyakarta.

Rektor menjelaskan bioetanol yang akan dikembangkan nantinya berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Teknologi penopang riset hingga peta jalan menurutnya saat ini sudah tersedia.

"Diharapkan riset ini bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas riset terkait energi dari hulu sampai ke hilir. Hingga menghasilkan produk-produk yang bisa dikomersilkan," paparnya dalam acara serah terima, Senin (15/8/2022).

Kepala Pusat Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Sumartono mengatakan bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan bioetanol berasal dari kemiri sunan dan sorgum manis. "Akan menjadi model pilot plant bioetanol tersebut," ucapnya.

Senada dengan Rektor UPNVY, menurutnya projek ini nantinya akan menjangkau dari sisi hulu sampai ke hilir. Studi dan kajian sudah berhasil dilakukan, namun secara keekonomian belum bisa dikomersilkan.

Diharapkan pengembagan produk bioetanol ini bisa bermanfaat bagi peneliti, mahasiswa dan bisa bermanfaat juga untuk masyarakat luas.

"Studi dan kajian sudah berhasil, namun belum ditemukan nilai ekonomis. Kemiri sunan dan sorgum manis diolah jadi bioetanol," tuturnya.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPN Veteran   Dr. Hendro Wijanarko, M.Si menyampaikan bahwa pengembangan produk bioetanol berupa sorgum manis dan kemiri sunan sudah dikembangkan oleh LPPM  UPN Veteran Yogyakarta bersama Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia sejak tahun 2015.

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI), Dr. Mahreni, MT menjelaskan produk bioetanol yang masih bercampur dengan air bisa dimurnikan menjadi produk etanol. Dia menjelaskan kemiri sunan bentuknya pohon memerlukan waktu bertahun-tahun untuk produksi, sehingga akhirnya diusulkan dengan sorgum manis.

Etanol hasil pemurnian dari bioetanol memiliki banyak manfaat. Seperti memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri dan lainnya.

"Banyak industri yang memerlukan etanol, misalnya industri parfum, untuk pelarut juga," tuturnya.