Dosen UPNYK Menginovasi Daun Teh Jadi Obat Covid-19

  • Senin 18 Maret 2024 , 12:26
  • Oleh : Dewi
  • 1430
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

INFOUPNYK -  Dosen muda dari Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNYK), Retno Dwi Nyamiati, ST, MT., telah berhasil menggali potensi sumber daya alam Indonesia, khususnya daun teh, untuk memberikan kontribusi dalam penanganan dan pengobatan Covid-19.

Riset yang dilakukan bersama Tim Peneliti Vokasi Undip seperti Mohamad Endy Yulianto, Prof. Dr. Ari Yuniastuti, SPt, M.Kes, Dr.Eng Vita Paramita, ST, MM, M.Eng, Hermawan Dwi Ariyanto, ST, M.Sc, Ph.D, Dr. Indah Hartati, dan Mega Mustikaningrum, ST, MT, difokuskan pada penanganan penyakit Covid-19. Riset ini merupakan bagian dari program BRIN yakni “Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 (2020 – 2021)” dengan pendanaan LPDP.

Dalam penelitian berjudul “Produksi Oolonghomobisflavan-A dan Theaflavin-3-O-Gallate Terenkapsulasi dalam Membran Cair Emulsi Nano Liposom sebagai Inhibitor Potensial SARS-CoV-2 Mpro”, kolaborasi riset dari berbagai bidang dan kepakaran telah menghasilkan terobosan baru.

Retno menyatakan bahwa riset ini didorong oleh keprihatinannya terhadap penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 yang telah menyebar secara global.

"Pengembangan proses produksi farmasitikal oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate terenkapsulasi dalam membran cair emulsi nano liposom merupakan langkah baru dalam penanganan Covid-19," ungkap Retno.

Namun, tantangan dalam produksi oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate dari daun teh terletak pada proses purifikasi dari senyawa thearubigin, total katekin, dan senyawa lainnya. Oleh karena itu, proses pemekatan produk ekstrak senyawa bioaktif oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate melalui membran ultrafiltrasi menjadi aspek penting dalam riset ini.

Retno menambahkan bahwa evaluasi performansi membran dilakukan dengan menggunakan performansi flux permeat dan flux retentat serta pengaruh filtrasi oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate terhadap membran ultrafiltrasi dengan menganalisis morfologi membran dengan SEM. Analisis FTIR juga digunakan untuk mengetahui ikatan hidrogen.

Hasil riset menunjukkan peningkatan signifikan dalam perolehan senyawa theaflavin dengan membran ultrafiltrasi, di mana 97,55% theaflavin dapat dihilangkan dari teh yang diuapkan, dan produk akhir yang mengandung 6,35% theaflavin berhasil diperoleh.

Capaian luaran dari riset ini termasuk dua paten yang telah diberikan, yaitu Metode Pemisahan Theaflavin dari Teh dengan menggunakan Membran Ultrafiltrasi (Paten No IDS000005812) dan Paten dengan nomor IDS000005465, serta publikasi internasional bereputasi yang terindeks Scopus.

Hasil penelitian ini menghasilkan prototipe produk yang memiliki potensi dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, serta kemampuan untuk mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ-organ vital seperti jantung, prostat, dan liver, serta bersifat antioksidan. Saat ini, produk tersebut sedang dalam proses riset sebagai Obat Herbal Terstandar (OHT).