Perkuat Ketahanan Pangan, UPN Veteran Yogyakarta Kukuhkan Guru Besar Bidang Sumber Daya Lahan

  • Rabu 25 Juni 2025
  • Oleh : Dewi
  • 59
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Yogyakarta - Upaya penguatan ketahanan pangan nasional merupakan salah satu isu strategis nasional yang terus digencarkan. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta terus turut berkontribusi dalam langkah strategis ini dengan mengukuhkan Guru Besar Kepakaran Sumber Daya Lahan, Prof. Dr. Ir. Susila Herlambang, M.Si pada Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian.

Prof. Susila dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-15 di UPN Veteran Yogyakarta. Upacara pengukuhan yang digelar pada Rabu (25/6/2025), berlangsung secara hikmat, serta dihadiri oleh sejumlah anggota senat, pimpinan universitas, akademisi, keluarga, mitra, hingga tokoh masyarakat.

 

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Susila menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Manajemen Lahan Terdegradasi dengan Biochar untuk Ketahanan Pangan yang Bersifat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan”. Orasi ilmiah ini, menyoroti permasalahan utama ketahanan pangan nasional yaitu lahan yang terdegradasi akibat penggunaan intensif, pupuk kimia berlebihan, aktivitas penambangan, dan alih fungsi lahan.

“Penurunan kesuburan tanah berdampak langsung terhadap produktivitas pertanian sehingga dapat mengancam ketahanan pangan nasional,” ujar Prof. Susila dalam orasi ilmiahnya.

Melalui risetnya, Prof. Susila menawarkan solusi dan inovasi teknologi pertanian, yang disebut sebagai biochar, yakni arang hayati aktif berfungsi sebagai penahan unsur hara atau nutrisi sementara yang berada pada ruang penyimpanan berupa lubang-lubang (voids). Selama lebih dari sepuluh tahun, Prof. Susila aktif melakukan riset dan mengembangkan teknologi biochar tersebut.

“Teknologi pemanfaatan limbah organik untuk mendukung ketahanan pangan yang berupa aplikasi biochar dan asupan nutrisi dari sumber lain dapat menjadi solusi alternatif dan strategis untuk memulihkan fungsi lahan sehingga dapat memperbaiki kualitas lahan serta dapat meningkatkan kesuburan tanah sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menariknya, biochar dapat membenahi dan mengembalikan fungsi tanah pada lahan-lahan terdegradasi seperti pesisir pantai, bekas tambang, dan tanah marginal. Dengan fokus pada ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, Prof. Susila telah melakukan berbagai penelitian aplikasi biochar di lahan bekas tambang, pesisir pantai, hingga area persawahan.

Hasilnya pun cukup menakjubkan. Prof. Susila mengungkapkan bahwa biochar mampu mengembalikan fungsi tanah dan memperbaiki kualitas tanah dengan meningkatkan kandungan C-Organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) tanah serta menyediakan unsur hara bagi tanaman. Hasil akhirnya, inovasi biochar dapat mendorong hasil panen sehingga memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Tak hanya itu, biochar juga bersifat ramah lingkungan karena bahan bakunya berasal dari limbah organik seperti potongan kayu, ranting, cangkang, tempurung kelapa, tandan kelapa sawit, tongkol jagung, sekam padi atau kulit buah kacang-kacangan, kulit-kulit kayu, sisa-sisa usaha perkayuan, serta bahan organik yang berasal dari sampah dan kotoran hewan.

Teknologi ini, dapat diaplikasikan oleh masyarakat dengan mudah, tidak memerlukan biaya besar, dan sumber bahan yang mudah didapat serta dapat kerjakan oleh semua petani.

“Biochar memiliki potensi yang tinggi dalam memperbaiki lahan yang terdegradasi dan meningkatkan kualitas tanah sehingga dapat mendukung ketahanan nasional yang ramah lingkungan,” paparnya.

Pria kelahiran Bantul, 31 Desember 1964 ini berharap, teknologi biochar dapat dikembangkan sehingga dapat memperbaiki lahan terdegradasi dan meningkatkan kualitas tanah, yang pada akhirnya dapat mendukung ketahanan nasional yang ramah lingkungan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Ir. Mohamad Irhas Effendi, M.Si., memberikan selamat dan apresiasi kepada  Prof. Dr. Ir. Susilo Herlambang, M.Si yang telah berhasil meraih jenjang jabatan akademik tertinggi sebagai Profesor atau Guru Besar.

“Keberhasilan Prof. Dr. Ir. Susila Herlambang., M.Si sebagai Guru Besar ke-15 di UPN Veteran Yogyakarta, saya harap dapat memotivasi dan menginspirasi seluruh civitas akademika untuk terus berkarya lebih baik, meningkatkan jabatan fungsional akademiknya menjadi Guru Besar,” ujar Rektor dalam sambutannya.

Rektor menyampaikan, riset dan orasi ilmiah yang disampaikan Prof. Susila dalam pengukuhan Guru Besar ini, memiliki makna strategis tidak hanya bagi UPN Veteran Yogyakarta tetapi juga sangat relevan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia untuk periode 2025-2045 .

Secara khusus, orasi ilmiah Prof. Susila juga sejalan dengan Asta Cita nomor dua, yakni mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

“Ketahanan pangan menjadi sangat penting bagi Indonesia, maka mudah-mudahan keahlian Prof. Dr. Ir. Susila Herlambang., M.Si bisa memberikan kontribusi bagi keberlanjutan dan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Rektor.

Sebagai informasi, Prof. Susila meraih gelar sarjana di UPN Veteran Yogyakarta. Kemudian, merai gelar Master di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan gelar Doktor di Universitas Gajah Mada (UGM). Selama lebih dari sepuluh tahun, sosok ilmuwan dan pendidik ini telah mencurahkan fokusnya untuk mendorong pertanian berkelanjutan dan membangun ketahanan pangan melalui pengembangan teknologi biochar.

Penulis: Ulfa

Editor Dewi